Hilangnyarasa tenggang rasa antar sesama. Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat. Rebusan pembalut wanita, misalnya, adalah salah satu penyebab motif perilaku amoral pelajar yang degradasi moral ataupun kadang disebut sebagai kenakalan remaja (juvenile delinquency). Dalamzina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan iaitu berkurangnya agama si penzina, hilanga sikap warak (menjaga diri dari dosa), buruk keperibadian dan hilangnya rasa cemburu. 2. Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu adalah suatu yang amat diambil berat dan perhiasan yang sangat indah khasnya bagi wanita. 3. Diantaranyaakan menimbulkan syahwat (nafsu) atau keinginan negatif dan hilangnya rasa malu. Karena barang siapa wanita yang bermudah-mudahan dalam menjulurkan tangannya kepada laki-laki yang bukan mahram, maka ia tidak akan segan untuk melakukan yang lebih hina dari itu". Sumber: klik disini — Penerjemah: Rian Permana. Artikel Muslim.or.id Fast Money. Rasa malu adalah sifat yang diberikan oleh Allah kepada setiap manusia. Rasa malu juga termasuk iman. Tidak punya rasa malu atau kurang rasa malu akan menurunkan harkat dan martabat seseorang. Rasa malu bagi perempuan adalah benteng keselamatan dirinya, karena itu Allah telah melebihkan kadar al Hayaau kepada perempuan dibanding dengan laki-laki. malu adalah akhlak perangai yang mendorong seseorang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk dan tercela, sehingga mampu menghalangi seseorang dari melakukan dosa dan maksiat serta mencegah sikap melalaikan hak orang lain. Imam Ibnul Qayyim rahimahullâh berkata, “Malu berasal dari kata hayaah hidup, dan ada yang berpendapat bahwa malu berasal dari kata al-hayaa hujan, tetapi makna ini tidak masyhûr. Hidup dan matinya hati seseorang sangat mempengaruhi sifat malu orang tersebut. Begitu pula dengan hilangnya rasa malu, dipengaruhi oleh kadar kematian hati dan ruh seseorang. Sehingga setiap kali hati hidup, pada saat itu pula rasa malu menjadi lebih sempurna. لإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ َاْلإِيْمَانُ Dari Abu Hurairah Sesungguhna Nabi telah bersabda “Iman itu mempunyai tujuh puluh atau enam puluh cabang, cabang yang paling utama adalah ucapan laa ilaaha illallaha tiada Tuhan selain Allah dan cabang yang paling rndah adalah menyingkirkan duri dari jalan. Sementara sifat malu merupakan satu cabang dari iman.” H R Bukhari Muslim Dan pada suatu hadits diterangkan “Seandainya Allah tidak menutupi perempuan dengan rasa malu tentu ia lebih rendah daripada senilai sekepal tanah” uqudu al Lujain Rasa malu itu tidak akan datang selain kepada kebaikan H R Bukhari dan Muslim dari Imran bin Husain Sifat malu dan iman adalah terjalin berkelindan kesemuanya, karena itu apabila salah satu diantara keduanya hilang maka hilang pula yang lain. H R Abu Nuraim dari Ibnu Umar Sifat malu itu baik ke semuanya H R Bukhari dari Imron bin Husain Sifat malu itu suatu perhiasan sedangkan ketaqwaan itu suatu kemuliaan, dan sebaik-baik kendaraan ialah sifat sabar, dan menunggu kemudahan dari Allah itu ibadah HR Hakim dari Jabir “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.” Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, اَلْـحَيَاءُ مِنَ اْلإِيْمَانِ وَ َاْلإِيْمَانُ فِـي الْـجَنَّةِ ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْـجَفَاءِ وَالْـجَفَاءُ فِـي النَّارِ. “Malu adalah bagian dari iman, sedang iman tempatnya di Surga dan perkataan kotor adalah bagian dari tabiat kasar, sedang tabiat kasar tempatnya di Neraka. Allah berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 25 04 ; 25 yang artinya Dan barang siapa diantara kamu tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka dihalalkan menikahi perempuan yang beriman dari hamba sahaya yang kamu miliki. Allah menetahui keimananmu. Sebagian dari kamu adalah dari sebagian yang lain sama sama keturunan Adam-Hawa, karena itu nikahilah mereka dengan ijin tuannya dan berilah mereka mas kawin yang pantas, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan pula perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya. Apabila mereka telah berumah tangga bersuami, tetapi melakukan perbuatan keji zina, maka hukuman bagi mereka setengah dari apa hukuman perempuan-perempuan merdeka yang tidak bersuami. kebolehan menikahi hamba sahaya itu, adalah bagiorang orang yang takut terhadap kesulitan dalam menjaga diri dari perbuatan zina Tetapi jika kamu bersabar, itu lebih baik bagimu. Allah maha pengampun, Maha Penyayang. Surat An-Nur ayat 30-31 24; 30-31 yang artinya ; 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya” yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat. 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki0laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. DALAM sebuah hadis, Nabi SAW bersabda yang bermaksudAdvertisement “Terdapat 99 bahagian tarikan pada wanita berbanding lelaki, lalu Allah kurniakan ke atas mereka sifat malu.” Hadis riwayat Baihaqi Salah satu ciri kemulian dalam kalangan wanita adalah sifat malu paling menebal dalam dirinya. Apakah yang disebut sebagai malu? Adakah perlunya seorang yang digelar wanita mempunyai sifat malu dalam dirinya? Definisi malu menurut al-Junaid menyatakan bahawa melihat berbagai macam nikmat dan melihat keterbatasan diri sendiri, maka di antara keduanya muncul suatu keadaan yang disebut malu. Hakikatnya adalah akhlak yang mendorong untuk meninggalkan keburukan dan mencegah pengabaian dalam memenuhi hak Allah SWT. Malu sangat berharga di sisi Allah kerana mahal harganya dan susah untuk merealisasikan sifat malu dalam diri sendiri terutamanya wanita Islam. Dalam hadis yang lain yang menunujukkan bahawa nabi Muhammad saw mempunyai sifat malu lebih daripada seorang gadis. “Nabi SAW tersangat malu lebih dari malunya anak dara yang berada di sebalik tirainya.” HR Ahmad – sahih Hal ini tidak menghairankan kerana Rasulullah SAW selalu menjaga pandangan mata dari hal-hal yang diharamkan, yang keluar dari lisannya selalu kata-kata yang baik, lebih mementingkan orang lain, seorang yang pemaaf, sangat baik dengan keluarga, penyabar, lemah lembut dan sangat menyayangi orang-orang yang beriman. Dalam Ash Shohihain dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah SAW, baginda bersabda “Iman itu ada 70 cabang lebih, atau 60 cabang lebih. Yang paling utama adalah perkataan laa ilaaha illallah, dan yang paling rendah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan rasa malu itu cabang dari iman.” HR Bukhari dan Muslim Oleh itu pentingnya malu dalam diri seorang wanita Islam kerana malu itu adalah sebahagian daripada iman. Perbezaan antara wanita Islam dulu dan sekarang sangatlah berbeza. Dari segi segi akhlak dan perlakuan, jati diri amatlah ketara perbezaanya. Mungkin perbezaan ini disebabkan dengan arus permodenan yang berlaku di zaman teknologi yang cangggih sekarang ini. Seperti yang dapat kita lihat di laman-laman sosial seperti facebook. Twitter dan Instagram, kebanyakan wanita Islam telah memuatnaik gambar-gambar yang tidak mengikut syariat kedalam laman sosial dan diperlihatkan kepada semua orang. Itulah pentingnya seorang wanita mempunyai sifat malu dalam dirinya. Ini adalah kerana sifat malu boleh menghidarkan diri kita daripada setiap keburukkan dan mendekatkan kita kepada kebaikkan. Di mana kita dapat sumbernya sifat malu yang betul mengikut syariat yang ditetapkan oleh Allah? Sumber sifat malu adalah dari pengetahuan kita tentang keagungan Allah. Sifat malu akan muncul dalam diri kita apabila kita menghayati betul bahwa Allah itu Maha Mengetahui, Allah itu Maha Melihat. Tidak ada yang dapat kita sembunyikan dari penglihatan Allah. Walaupun sekecil zarah perkara yang kita lakukan, Allah tetap mengetahuinya. Sebagai wanita Islam kita mestilah ada seseorang yang boleh kita jadikan teladan supaya kita dapat merealisasikan akhlak yang baik dalam kehidupan kita. Ramai serikandi islam yang boleh kita jadikan teladan dalam kehidupan setiap wanita Islam contohnya Fatimah Az-Zahra, Rabiatul Adawiyah, Siti Khadijah dan lain-lain lagi. Kisah-kisah mereka dapat dijadikan pengajaran untuk semua para wanita wanita Islam hendaklah menjaga imej Islam yang dijaga oleh Nabi Muhammad SAW selama mana keburukkannya apabila hilangnya sifat malu dalam diri seorang wanita. Seperti yang kita lihat sekarang ini banyak jenayah seksual yang berlaku dalam golongan wanita. Laporan polis diraja Malaysia PDRM, turut mencatatkan peningkatan kes rogol dalam kalangan remaja wanita. Bagi tempoh yang tidak sampai lima tahun sejak 2011 sebanyak 12,473 kes rogol dalam kalangan wanita dan dicatatkan sebanyak 435 kes pembuangan bayi turut dilaporkan. Ini telah membimbangkan ramai pihak, ibu bapa mestilah memainkan peranan yang sangat penting untuk menbentuk anak-anak supaya menjadi Islam yang buakan sekadar di kad pengenalan tetapi Islam yang sebetulnya. Mereka lahir seperti kain yang putih bersih yang sempurna tanpa sebarang cacat celanya. Kitalah yakni ibu bapalah yang mencorakkan dan mewarnakan kain putih itu dengan corak dan warna tertentu. Ibu bapa mestilah memantau anak-anak terutamanya anak perempuan supaya tidak membuat sesuatu di luar jangkaan. Sentiasa ada bersama mereka dan mengambil berat setiap perkara yang dilakukan oleh mereka. Jangan melepaskan amanah yang diberikan oleh Allah walaupun kita sibuk berkerja. Kebanyakan remaja perempuan yang tidak diberi kasih sayang sepenuhnya oleh ibu bapa melakukan perkara-perkara yang boleh memudaratkan dirinya. Oleh itu ibu bapa adalah orang yang terpenting dalam mendidik anak-anak. Peranan guru-guru juga amatlah penting dalm menghidarkan wanita-wanita Islam supaya tidak terlibat dalam gejala sosial. Selepas ibu bapa, guru- gurulah kedua terpenting dalam membentuk wanita-wanita Islam. Mereka mestilah memberi kaunseling dan menegur secara berhemah kepada pelajar-pelajar mereka terutamanya wanita supaya tidak terlibat dalam gejala sosial. Sahabat mencerminkan diri sendiri. Oleh itu sebagai wanita Islam kita hendaklah mencari sahabat yang betul -betul diertikan sebagai seorang sahabat. Peranan kawan-kawan amatlah penting supaya kita tidak terlibat dengan gejala sosial perkara yang boleh menghilangkan kehormatan diri kita. Dengan begitu jelaslah bahwa Islam tidak mensisihkan wanita. Wanita diangkat tinggi darjatnya disisi Islam. Wanita juga boleh terlibat dalam kehidupan sosial bermasyarakat, berpolitik, dan berbagai aktiviti lainnya. Islam hanya memberi panduan tentang adab seorang wanita Islam yang perlu dijaga. Sifat malu adalah salah satu sifat yang harus dijaga oleh setiap wanita Islam yang meyakini bahwa Allah SWT. Melihat setiap perkara yang dilakukan walaupun hanyalah sekecil zarah. – HARAKAHDAILY 17/5/2017 Penulis ialah pelajar Universiti Sains Islam Malaysia. Sebab hilangnya rasa malu kebanyakan wanita saat ini Baca Juga Bismillah.....📎 SEBAB HILANGNYA RASA MALU KEBANYAKAN WANITA SAAT malu bukan hanya di tampakan dengan cara berpakaian berhijab saja.. Tapi rasa malu itu juga di tunjukan wanita dengan cara berjalan, cara berbicara, cara memandang, dan cara berfikirnya.. dan itu semua tidak akan bisa didapatkan kecuali dengan mempelajari dan mengimani apa yang Allah dan rasulNya perintahkan..👤 Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan وَعَلَى حَسَبِ حَيَاةِ الْقَلْبِ يَكُونُ فِيهِ قُوَّةُ خُلُقِ الْحَيَاءِ. وَقِلَّةُ الْحَيَاءِ مِنْ مَوْتِ الْقَلْبِ وَالرُّوحِ. فَكُلَّمَا كَانَ الْقَلْبُأَحْيَى كَانَ الْحَيَاءُ أَتَمَّ.“Kuatnya sifat malu tergantung kondisi hidup hatinya. Sedikitnya sifat malu disebabkan oleh kematian hati dan ruh, sehingga semakin hidup hati maka sifat malupun semakin sempurna." Madarij as-Salikin 2/249Beliau juga mengatakan الْحَيَاءُ فَيَبْعَثُ عَلَيْهِ قُوَّةُ الْمَعْرِفَةِ"Sifat malu itu tergantung seberapa besar pengenalan dirinya terhadap Rabbnya.” Madarij as-Salikin 2/163📝 Tim Shahihfiqih, 21 Dzulqo'dah 1442H/ 2 Juli 2021shahihfiqih Barakallahu fiikum....Gabung Telegram 📸 sunnahstori x thesunnah_pathdakwahtauhid salaf tauhid Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami Share Artikel Ini

hilangnya rasa malu pada wanita